Hari ini, gue ngedenger percakapan decmoonth (baca: desmon), tepatnya percakapan dia sama gue. Omongannya sih biasa aja, atau malah menurut gue ga penting, cuma omongan basa basi doang, waktu itu lagi istirahat kedua.
Gue lagi diem, ganteng, ga salah apa-apa, tiba2 si Desmon nyeletuk
"Rak, lu kalo di liat-liat ganteng juga yah" kata Desmon, gue yang ke geer an udah mesem-mesem aja.
"Heheheh"
"Udah ganteng, tinggi, coba lu bawa motor ato gak mobil deh" si Desmon makin nyerocos, gue yang kesenengan udah makin senyum-senyum najis "mana ada cewek yang nggak nempel sama lu"
"huaehuehuahueh" gue makin salah tingkah, untung nggak salah urat
"Tapi lu malah bawa angkot"
Gue gondok
Bukan, sekali lagi obrolan di atas bukanlah menunjukkan kalu kekurangan gue cuma, ehem, gue nggak bawa motor ke sekolah. Masih banyak banget kekurangan yang harus gue tutupi untuk mendekati kesempurnaan. Dari masalah sepele sampe masalah yang penting.
Sekali lagi gue tekankan, posting ini gue tulis bukan untuk menunjukan kalau gue punya ambisi besar untuk menjadi sempurna. Kalau gue lakuin itu, sampe kapanpun nggak akan kesampean. Gue cuma mau ngasih sedikit pengertian tentang kita yang nggak akan mungkin bisa sempurna, bagaimanapun caranya. Banyak orang yang merasa sempurna, atau mengatakan bahwa dirinya 'Hampir Sempurna'. Mereka salah besar. Memang mereka siapa? Raja? Presiden? Bapaknya raja dan presiden? Mereka-mereka aja masih jauh dari kesempurnaan. Kalau mereka merasa dirinya berkuasa, bagaimana dengan kehidupannya? Merasa semua yang diinginkan terpenuhi, bagaimana fisik dan psikisnya? Merasa sehat, bagaimana akhlaknya? Merasa dijamin masuk surga, bagaimana pandangan dari orang lain terhadapnya?
Merasa semua hal diatas terpenuhi? Merasa sempurna? Bagaimana pendapat Tuhannya?
"Heheheh"
"Udah ganteng, tinggi, coba lu bawa motor ato gak mobil deh" si Desmon makin nyerocos, gue yang kesenengan udah makin senyum-senyum najis "mana ada cewek yang nggak nempel sama lu"
"huaehuehuahueh" gue makin salah tingkah, untung nggak salah urat
"Tapi lu malah bawa angkot"
Gue gondok
Bukan, sekali lagi obrolan di atas bukanlah menunjukkan kalu kekurangan gue cuma, ehem, gue nggak bawa motor ke sekolah. Masih banyak banget kekurangan yang harus gue tutupi untuk mendekati kesempurnaan. Dari masalah sepele sampe masalah yang penting.
Sekali lagi gue tekankan, posting ini gue tulis bukan untuk menunjukan kalau gue punya ambisi besar untuk menjadi sempurna. Kalau gue lakuin itu, sampe kapanpun nggak akan kesampean. Gue cuma mau ngasih sedikit pengertian tentang kita yang nggak akan mungkin bisa sempurna, bagaimanapun caranya. Banyak orang yang merasa sempurna, atau mengatakan bahwa dirinya 'Hampir Sempurna'. Mereka salah besar. Memang mereka siapa? Raja? Presiden? Bapaknya raja dan presiden? Mereka-mereka aja masih jauh dari kesempurnaan. Kalau mereka merasa dirinya berkuasa, bagaimana dengan kehidupannya? Merasa semua yang diinginkan terpenuhi, bagaimana fisik dan psikisnya? Merasa sehat, bagaimana akhlaknya? Merasa dijamin masuk surga, bagaimana pandangan dari orang lain terhadapnya?
Merasa semua hal diatas terpenuhi? Merasa sempurna? Bagaimana pendapat Tuhannya?
Nobody perfect, but trying to be perfect the perfect thing
Tidak ada komentar:
Posting Komentar