Kemaren, gue abis nonton film The Raid, film yang menurut gue salah satu karya terbaik Indonesia. Kenapa gue bilang gitu? Ya karena film ini udah ngebuat gue terkagum-kagum. Emang sampe 20 menit pertama alur cerita film ini agak lambat, tapi setelah itu ketegangannya mulai kerasa. Film ini juga berhasil go international di pemutaran perdananya dan menyabet beberapa penghargaan perfilman luar negeri.
Sinopsis
Pasukan antiteror yang beranggotakan 20 orang polisi menyergap sebuah gedung apartemen tua di daerah kumuh yang menjadi markas persembunyian Tama (Ray Sahetapy), penguasa wilayah yang merupakan pembunuh berdarah dingin. Dia tinggal bersama dua pembantunya, Andi (Donny Alamsyah) dan Mad Dog (Yayan Ruhian ).
Berdasarkan informasi dari seorang pengintai, Letnan Wahyu (Pierre Gruno), tim yang dipimpin oleh Sersan Jaka (Joe Taslim) dengan anak buahnya, Rama (Iko Uwais) dan kawan-kawan memasuki gedung tua itu secara diam-diam.
Namun rencana mereka yang awalnya berjalan mulus mulai menemui hambatan. Satu persatu anggota pasukan berjatuhan setelah penyergapan mereka ketahuan. Bantuan pun tidak ada karena penyerbuan mereka bukanlah operasi legal. Tanpa jalan keluar, mereka mati-matian bertahan hidup melawan anak buah Tama yang mendiami setiap petak gedung berlantai 30 itu.
Kalo boleh dibilang, four thumbs up buat film ini. CGI-nya bener-bener bagus banget sekali. Enggak, film ini bukan adaptasi dari film silat indosiar yang kerjaannya ngelawan naga, film ini adalah, mungkin, film action terbaik Indonesia masa kini (menurut gue). But, buat orang yang ngeliat tangan keiris aja udah gemeteran, mending pikir-pikir lagi kalo mau nonton The Raid, soalnya darah dan pembunuhan sadis udah jadi cemilan gratis disini.
Happy watching!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar