Jumat, 17 Februari 2012

My Manchester

Di Inggris, tepatnya Manchester, berdirilah sebuah klub sepak bola kesayangan saya, kebanggaan dan segala-galanya. Manchester United. Klub yang didirikan pada tahun 1878 ini, awalnya bernama Newton Heath Lancashire and Yorkshire Railway Football Club (Newton Heath LYR F.C.) oleh para pekerja rel kereta api di Newton Heath. Mereka bermain di sebuah lapangan kecil di North Road, dekat stasiun kereta api Piccadilly Manchester selama lima belas tahun, sebelum pindah ke Bank Street di kota dekat Clayton pada 1893. Tim sudah menjadi anggota Football League setahun sebelumnya dan mulai memutuskan hubungannya dengan stasiun kereta api, untuk menjadi sebuah perusahaan mandiri, mengangkat seorang sekretaris dan membuang nama belakang "LYR" sehingga menjadi Newton Heath F.C saja.



Pada tahun 1902, ketika Newton Heath di ambang kebangkrutan, klub tiba-tiba mendapatkan suntikan dana dari J.H. Davies, direktur sebuah perusahaan bir Manchester Breweries. Rapat yang dilangsungkan untuk penggantian nama klub pun diadakan untuk menandai awal kebankitan klub. Nama-nama mulai dari "Manchester Central" dan "Manchester Celtic" mencuat, sebelum seorang anak muda imihran italia bernama Louis Rocca mengusulkan nama "Manchester United". Nama terakhirlah yang akhirnya disetujui dan resmi dipakai pada tanggal 26 april 1902. Davies sang chairman baru pun memutuskan untuk mengganti warna kebesaran dari hijau keemasan menjadi merah-putih yang dipakai sampai saat ini.



        Keren ya? Atau bingung bacanya? saya aja bingung apalagi anda. Lapar? Ya makan dong.


Sedikit sejarah diatas telah membuktikan bahwa tidak semua klub sepak bola didirikan dapat langsung sukses. Ada saatnya sebuah klub mengalami naik turun dalam segala hal, baik urusan prestasi maupun finansial. Sama seperti sebuah tim yang ingin menjuarai suatu kejuaraan, tidak akan mungkin semua itu dapat terwujud tanpa melalui proses panjang. Dari sisi teknis maupun non-teknis. Dari dalam maupun di luar lapangan. Semuanya tidak ada yang instan. Kalaupun ada, biasanya hal itu sangat didukung dengan materi atau modal pemilik yang mengalir deras. Sesuatu yang sangat tidak saya suka dan sama sekali tidak mencerminkan Manchester United. 



Kebiasaan United adalah menciptakan pemain 'biasa' menjadi pemain 'luar biasa'. Dan seperti yang saya katakan sebelumnya, pasti membutuhkan proses. Namun hasilnya dapat dinikmati oleh klub beberapa tahun kedepan. Kebiasaan United mencetak pemain muda menjadi pemain hebat telah menjadi incaran scout (pencari bakat) untuk dijadikan talenta klub masing-masing. Sebut saja nama-nama besar seperti Ryan Giggs, David Beckham sampai Cristiano Ronaldo. Walau tidak seluruhnya berasal dari akademi United, namun mereka adalah hasil didikan tangan dingin Sir Alex Ferguson



 Ehm, cukup sekian kali ya sedikit ulasan tentang Manchester United. And also, 'keep the red flag flying high 'cause Manchester United never die'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar